Fungsi Transmisi :
- Merubah momen mesin terhadap sumbu roda.
- Merubah kecepatan kendaraan.
- Kendaraan dapat bergerak maju.
- Kendaraan dapat bergerak mundur.
- Kendaraan diam saat mesin hidup posisi netral.
Transmisi Manual
Transmisi manual merupakan salah satu transmisi dengan perawatan yang mudah. Pada transmisi manual untuk dapat merubah gigi percepatan memerlukan kopling manual dengan cara diinjak layak nya mobil seperti pada umumnya. Gigi percepatan pada transmisi manual dibentuk gear box dengan kecepatan yang berkisar tiga sampai enam gigi percepatan maju dan 1 gigi mundur.
Komponen-komponen Utama Transmisi Manual
- Input shaft
- Roda gigi
- Counter gigi
- Reverse idle gear
- Counter shaft
- Output shaft
Mekaninsme Pengontrol Pemindahan Gigi (Gear Shift Control Mechanism)
Mekanisme pengontrol pemindahan gigi (Gear shift control mechanism) dibagi menjadi dua tipe pada persneling mobil, yaitu Tipe Pengontrol Langsung (Direct Control) dan Tipe Pengontrol Remote (Remote Control)
1. Tipe Pengontrol Langsung (Direct Control)
Pada tipe ini tuas pemindah gigi transmisi berada langsung pada transmisi sehingga pemindahan gigi transmisi dapat di kontrol langsung dengan baik.
Keuntungan :
- Pemindahan gigi transmisi lebih cepat
- Pemindahan gigi transmisi lebih lembut dan mudah
- Posisi pemindah gigi transmisi dapat diketahui dengan mudah
2. Tipe Pengontrol Remote (Remote Control)
Pada tipe ini tuas pemindah (shift lever) terpisah dari transmisi.
Colum shift type
Tuas pemindah (shift lever) terletak di batang kemudi pada kendaraan tipe FR (mesin penggerak roda belakang)
Floor shift type
Tuas pemindah (shift lever) terletak di lantai bagian bawah kemudi pada kendaraan FF (mesin penggerak roda depan).
Column shift type
Floor shift type
Untuk mencegah getaran dan bunyi mesin pada tuas pemindah, maka digunakan indikator karet (Runner insulator).
Cara Kerja Transmisi Manual
- Netral
Input shaft = 4th year = counter gear
- Gigi 1
Input shaft = 4th year = counter gear = 1st gear = hub sleeve = clutch hub = output shaft
- Gigi 2
Input shaft = 4th gear = counter gear = 2nd gear = hub sleeve = output shaft
- Gigi 3
Input shaft = 4th gear = counter gear = 3rd gear = hub sleeve = clutch hub = output shaft
- Gigi 4
Input shaft = 4th gear = hub sleeve = output shaft
- Gigi 5
Input shaft = 4th year = counter gear = 5th gear = hub sleeve = clutch hub = output shaft
- Gigi mundur
Input shaft = 4th gear = counter gear = idle gear = reverse gear = hub sleeve = clutch hub = output shaft
Mekanisme Perpindahan Gigi
1. Slidingmesh Type
Jenis ini merupakan transmisi yang ditemukan pertama kali dengan konstruksi yang sederhana. Transmisi jenis ini sudah tidak lagi dikembangkan tetapi masih banyak digunakan dan terbatas untuk gigi percepatan dan gigi mundur.
Keterangan :
- Output shaft
- Low & reverse sliding gear
- Second sliding gear
- Clutch
- Input shaft
- Clutch gear
- Counter shaft dive gear
- Counter shaft
- Low speed gear
- Second gear
- Reverse gear
- Reverse idle gear
- Shift arm
Pada tipe ini shift arm menggerakkan gigi-gigi percepatan yang terpasang pada spline main Shaft untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan antara gigi percepatan dengan counter gear.
Sekarang tipe ini digunakan hanya untuk gigi mundur.
2. Constantmesh Type
Tipe ini merupakan perkembangan dari slidingmesh type, perubahan terdapat pada bentuk gear yang berubah bentuk helical.
Pada tipe ini gigi pada main shaft selalu berhubungan dengan gigi pada counter shaft. Gigi ini dilengkapi dengan dog gear yang akan dihubungkan dengan sleeve yang terpasang pada main shaft.
Tipe ini digunakan pada gigi mundur.
3. Snychromesh Type
Pada tipe ini mempunyai konstruksi seperti tipe constantmesh , pada tipe ini synchromesh digunakan untuk memindahkan putaran dari main gear ke main shaft sehingga putaran dapat dilakukan dengan berbagai kecepatan.
Synchromesh berfungsi untuk menyamakan putaran gigi yang akan dihubungkan dengan cara pengereman.
Keuntungan :
- Perpindahan gigi lebih cepat dan halus.
Sekarang tipe ini yang banyak digunakan.
Transmisi Otomatis (Automatic Transmission)
Transmisi otomatis merupakan transmisi yang perpindahan giginya secara otomatis yang digunakan pada mobil matic.
Transmisi mobil matic juga bekerja pada lima atau enam tingkatan percepatan gigi transmisi otomatis pada persneling mobil matic, yaitu Netral (N), low range (l), Drive Range (D), Reverse Range (R), Parking Range (P), dan Angka dua.
Komponen-komponen Utama Transmisi Otomatis
- Torque converter
- Planetary gear unit
- Hydraulic control unit
- Manual linkage
- Automatic Transmission Fluid (ATF)
Perpindahan Gigi Transmisi Otomatis
Perpindahan gigi transmisi otomatis dibagi menjadi dua berdasarkan perpindahan gigi dan waktu lock-up yaitu :
1. Electronic Control Transmission (ECT)
Waktu perpindahan gigi dan waktu lock-up yang dapat diatur secara elektronik.
Tipe ini menggunakan data yang tersimpan dalam ECU (engine control unit).
2. Full Hydraulic
Waktu perpindahan gigi dan waktu lock-up dapat diatur sepenuhnya secara hidrolik.
Tipe-tipe Transmisi Otomatis
1. Manumatic
Transmisi Manumatic merupakan gabungan dari transmisi manual dan transmisi matic atau automatic. Transmisi manumatic perpindahan giginya dilakukan secara otomatis dengan cara memilih opsi perpindahan gigi manual, akan tetapi tidak sepenuhnya secara manual karena tidak ada pedal koplingnya. Pengendara diberikan opsi tanda (+) untuk menaikan rasio percepatan dan tanda (-) untuk menurunkan rasio.
Perpindahan gigi terjadi secara sekuensial dan semua perpindahan giginya otomatis. Salah satu nama lain transmisi manumatic ialah transmisi tiptronic.
2. Semi Automatic Type
Pada transmisi ini tidak dapat melakukan perpindahan rasio transmisi otomatis secara penuh. Oleh karena itu pengemudi harus menginisiasi melakukan perpindahan rasio transmisi otomatis. Pengemudi cukup menekan handle atau switch yang terletak di steer kemudi tidak menggunakan pedal kopling.
Pada transmisi ini menggunakan sensor elektrik, sistem pneumatik, dan prosesor, serta Aktuator untuk mengeksekusi perintah pengemudi saat memindahkan rasio perpindahan gigi transmisi. Sistem ini untuk mengatur kopling dengan membaca sinyal putaran poros, torsi, dan waktu untuk dapat memindahkan perpindahan gigi secara cepat dan halus.
3. Electrohydraulic Type
Pada transmisi ini perpindahan gigi dilakukan dengan cara sistem hidrolik.
Sistem kontrol komputasi otomatis untuk mengatur sistem hidrolis pada transmisi otomatis.
Sistem ini menggunakan berbagai sensor untuk memindahkan perpindahan rasio secara cepat dan efisien, serta sensor-sensor lainnya menggantikan sistem mekanis ke dalam sistem hidrolik.
4. Dual Clutch Type
Pada transmisi ini terdapat dua buah rangkain gigi dalam satu sistem transmisi dengan dua buah kopling yang saling terhubung dalam satu input shaft.
Sistem ini menghasilkan kecepatan perpindahan rasio gigi transmisi lebih cepat dibandingkan dengan transmisi lainnya.
Cara Kerja Transmisi Otomatis
Torque converter berfungsi sebagai kopling mekanis, torsi dari mesin dikirim ke mekanisme pompa dan turbin. Baling-baling pertama bekerja sebagai pompa yang dikopel langsung menggunakan mesin.
Memutar langsung turbin dengan planetary gear sekalikus berfungsi sebagai stator agar dapat mengembangkan sistem dua baling menjadi tiga baling-baling.
Baling-baling yang terkopel ke mesin berputar dilanjutkan dengan memompa oli transmisi otomatis di ruangan tertutup sehingga tekanan oli digunakan untuk mendorong turbin. Sistem inilah yang dapat menghasilkan meningkatnya torsi di turbin ketika rpm mesin juga mengalami peningkatan.
Planetary gear ini berfungsi sama dengan gigi rasio di transmisi manual yang bisa merubah rasio putaran turbin di roda sehingga sama dengan tuas persneling yang digunakan pada mobil.
Valve body bekerja untuk merubah rasio planetary gear secara hidrolik.
Demikian informasi yang dapat saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih.
No comments:
Post a Comment